Rendering merupakan sebuah proses pembentukan image (gambar) dari sebuah model dalam komputer. Image yang terbentuk dari model yang biasa dikenal sebagai scene yang memiliki objek-objek yang telah terdefinisi secara khusus dalam sebuah bahasa atau dengan kata lain telah terstruktur datanya. Misalnya sebuah scene dapat terdiri dari informasi tentang keadaan virtualnya seperti mengenai geometri, sudut pandang, tekstur, pencahayaan, dan pemetaan bayangan. Data yang terkandung di dalam sebuah scene kemudian dialihkan ke program rendering untuk diproses dan ditampilkan hasilnya menjadi sebuah image (gambar).
Untuk melakukan rendering, proses sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan dimana sebuah scene harus diuraikan dan dialirkan oleh sebuah alat rendering seperti GPU (Graphic Processing Unit). GPU merupakan alat yang dirancang khusus untuk membantu CPU melakukan kalkulasi rendering yang kompleks. Contohnya jika sebuah scene memiliki tampilan yang sangat realistis dengan dunia nyata, maka rendering software harus dapat merealisasikannya ke dalam bentuk image melalui rumusan-rumusan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu renderer dapat dikatakan sebagai sebuah program rekayasa yang membutuhkan ketelitian dan pemahaman tinggi mengenai ilmu pencahayaan fisika, persepsi visual, matematika, dan pengembangan software.
Berikut adalah beberapa istilah yang sering dijumpai dalam hal rendering :
- Shading
Pengaturan bagaimana pewarnaan dan pencahayaan terhadap permukaan objek terjadi berdasarkan arah cahaya.
- Texture-mapping
Metode penerapan detail untuk permukaan objek.
- Bump-mapping
Metode untuk menyimulasikan permukaan yang tidak rata pada objek (Seperti benjolan, Gundukan, dll).
- Fogging
Pengaturan bagaimana pencahayaan akan terjadi saat melewati keadaan udara yang tidak jernih (Seperti penampakan embun, asap, kabut, dll).
- Shadows
Pemberian bayangan yang sesuai dengan arah cahaya datang.
- Soft Shadows
Ketebalan bayangan berdasarkan banyak atau sedikitnya cahaya yang mengenai permukaan objek.
- Reflection
Pantulan objek yang terjadi seperti pada cermin, permukaan air, keramik, dll.
- Transparency
Transmisi cahaya yang kuat hingga dapat menembus sebuah benda padat seperti kaca.
- Transculency
Transmisi cahaya yang tersebar pada sebuah benda padat.
- Refraction
Refraksi cahaya yang biasa disebabkan oleh transparansi.
- Diffraction
Difraksi cahaya yang biasa terjadi karena interferensi pada cahaya yang melewati sebuah objek atau medium seperti air.
- Depth of Field
Dimana sebuah objek nampak blur (buram) yang disebabkan oleh kurangnya fokus pada objek tersebut karena keberadaannya yang terlalu jauh ke depan atau ke belakang dari titik fokus.
- Motion Blur
Dimana sebuah objek nampak blur karena adanya kecepatan gerak (velocity) dari objek itu sendiri maupun kamera.
- Non-photorealistic Rendering
Rendering yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang artistik layaknya seperti lukisan bukan foto.
Sumber : Wikipedia.org
This entry was posted
on Sunday, November 17, 2013
and is filed under
Softskill [DPG]
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
0 comments