Untuk melakukan pemodelan 3D dapat dilakukan dengan beberapa metode. Berikut adalah metode-metode yang umum dipakai dalam perfilman maupun produksi game.
- Box Modeling
Box Modeling merupakan teknik pemodelan poligonal dimana pemodel memulai pekerjaannya dari objek geometri primitif (balok, bola, tabung, dll) kemudian mengubah bentuknya hingga terbentuk wujud seperti yang diinginkan.Pemodel biasanya bekerja secara bertahap, dimulai dari pembagian mesh secara sederhana, kemudian memperbaiki bentuk, dan akhirnya pembagian mesh secara detail untuk menyempurnakan bentuk agar lebih halus serta menambah detail. Tahap perbaikan bentuk dan pembagian mesh secara detail akan dilakukan secara berulang hingga model memiliki detail yang cukup seperti yang diinginkan.Pemodelan ini merupakan metode pemodelan poligonal yang paling umum dan sering digunakan bersamaan dengan teknik pemodelan Edge (Contour).
- Edge/Contour Modeling
Metode pemodelan ini masih termasuk dalam teknik poligonal namun berbeda dengan metode box modeling. Pada metode ini, model dibentuk sedikit demi sedikit dengan meletakkan objek poligonal (segitiga maupun segiempat). Untuk mendapatkan model yang halus dibutuhkan banyak objek poligonal.
- NURBS (Spline Modeling)
Metode NURBS sangat banyak digunakan untuk pembuatan model otomotif. Berbeda dengan metode poligonal, model dengan metode NURBS tidak memiliki faces, edges, ataupun vertices melainkan hanya permukaan yang terbentuk dari hasil ukir antar objek yang biasa dikenal sebagai splines.Lengkungan NURBS dibentuk dengan menggunakan pen tool seperti pada MS paint atau Adobe Illustrator namun lengkungan ini terbentuk dalam dimensi 3D. Pemodel hanya perlu membuat lengkungan dan software akan secara otomatis membentuk ruang diantara lengkungan tersebut. Metode ini biasa digunakan untuk pembuatan model 3D seperti gelas wine, vas bunga, piring, dll.
- Digital Sculpting
Digital Sculpting merupakan metode dimana pemodel melakukan pembuatan model 3D layaknya sedang memahat namun secara digital. Pada metode ini, mesh terbentuk secara organik menggunakan Wacom tablet device untuk mencetak dan membentuk model layaknya seorang pemahat asli yang menggunakan kuas ke model tanah liatnya. Dengan Digital Sculpting, pemodelan 3D menjadi lebih cepat, efisien, dan membuat pemodel dapat bekerja untuk mesh beresolusi tinggi yang mencakup jutaan poligon. Metode ini biasa digunakan untuk membentuk model permukaan alam.
- Image Based Modeling
Pada metode ini, pemodel melakukan pembuatan model 3D berlandaskan dari sebuah gambar 2D. Biasanya metode ini dipakai pada situasi dimana waktu atau budget kurang memenuhi untuk merealisasikan model 3D yang sempurna. Contoh penerapan kasus ini ada dalam film The Matrix dimana timnya mungkin tidak memiliki waktu ataupun resource untuk membentuk model 3D sempurna. Mereka hanya merekam aksi yang ada dengan menggunakan kamera secara 360 derajat yang kemudian memakai algoritma interpretatif untuk membuat pergerakan kamera 3D "virtual".
Sumber : 3d.about.com
This entry was posted
on Wednesday, November 13, 2013
and is filed under
Softskill [DPG]
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
.
0 comments