Manusia dan Pandangan Hidup  

Posted by Frans
     Berbicara mengenai pandangan hidup, berarti berbicara mengenai sebuah visi, pola pikir, dan ideologi yang dipegang oleh masing-masing pribadi manusia. Pandangan hidup inilah yang menjadi suatu pondasi dalam kehidupan seseorang. Tanpa adanya pandangan hidup, dapat diibaratkan dengan sebuah bangunan yang dibangun diatas pasir. Ketika badai datang, akan mudah sekali bagi bangunan tersebut untuk tergoyahkan. Demikian juga dengan manusia, akan mudah sekali terpengaruh oleh banyak hal jika tidak memiliki pandangan hidupnya sendiri.

     Sebuah pandangan hidup tentu memiliki sumber yang nyata. Bahkan ada banyak hal yang dapat mempengaruhi pandangan hidup seseorang. Keadaan lingkungan hidup di sekitar tentu menjadi cikal bakal pandangan hidup seseorang. Keadaan lingkungan ini tentu terpaut oleh banyak hal seperti perlakuan orang lain, kebutuhan untuk bertahan hidup, dan lain-lain. Mengapa perlakuan dari individu lain dapat mempengaruhi pandangan hidup seseorang ? Dapat diumpamakan ketika seseorang menjadi inspirasi bagi kita, hal tersebut akan memungkinan kita untuk berkeinginan menjadi pribadi yang lebih baik seperti beliau. Secara tidak langsung ini sudah mengubah sebagian dari pandangan hidup kita. Faktor kebutuhan untuk bertahan hidup seperti ketika seseorang dengan masalah perekonomiannya tetap harus dapat menghidupi dirinya atau bahkan keluarganya. Tentu hal ini dapat mengubah pandangan hidupnya untuk berusaha sekuat tenaga agar dapat meneruskan kehidupannya dan keluarganya.

     Tidak hanya sebagai visi dan misi belaka, pandangan hidup juga didasari pada ideologi yang mana merupakan sebuah gagasan atau ide. Mengapa demikian ? Setiap orang tentu memiliki karakternya masing-masing, dari karakter yang kian hari terus teralterisasi oleh pola hidup akan muncul ide pokok mengenai siapa dan apa tujuan hidupnya.

     Dengan memiliki pandangan hidup, sudah tentu seseorang akan memiliki cita-cita pula. Seperti yang telah disampaikan bahwa pandangan hidup mengandung visi dan misi (cita-cita). Secara logis, cita-cita berarti sebuah angan atau keinginan yang berasal dari alam pikir terdalam dari seseorang. Contohnya ketika seorang anak kecil memiliki kegemaran dengan komputer yang kemudian mengalterisasi pandangan hidupnya sehingga ia memiliki keinginan untuk menjadi seorang yang ahli di bidang komputerisasi seperti programmer, designer, illustrator, ataupun berkelut dalam jaringan. Umumnya cita-cita berhubungan dengan keinginan untuk menjadi individu yang lebih baik, dengan kata lain memiliki sisi baik. Kebajikan dapat didefinisikan sebagai hal yang mendatangkan kebaikan. Secara tidak langsung dengan berangan-angankan hal yang baik, kita sudah termasuk memiliki keinginan untuk berbuat bajik. Perbuatan atau tingkah laku ini didasari oleh :


1. Faktor Biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia.
2. Faktor Sosiopsikologis
Kita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam tiga komponen.
• Komponen Afektif
merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.
• Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
• Komponen Konatif
Aspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
Adapun beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang yaitu Faktor genetik atau keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari dalam diri individu (endogen), antara lain:
a. Jenis Ras
Setiap ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik saling berbeda satu dengan yang lainnya.
Tiga kelompok ras terbesar, yaitu:
Ras kulit putih atau ras Kaukasia.
Ciri-ciri fisik : Warna kulit putih, bermata biru, berambut pirang.
Perilaku yang dominan : Terbuka, senang akan kemajuan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Ras kulit hitam atau ras Negroid.
Ciri-ciri fisik : Berkulit hitam, berambut keriting, dan bermata hitam.
Perilaku yang dominan : Keramah tamahan, suka gotong royong, tertutup, dan senang dengan upacara ritual.
b. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal, sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau perasaan. Perilaku pada pria di sebut maskulin sedangkan perilaku wanita di sebut feminim.
c. Sifat Fisik
Kalau kita amati perilaku individu berbeda-beda karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik tinggi kurus.
d. Sifat Kepribadian
Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh Maramis (1999) adalah : “keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus terhadap hidupnya”.
e. Bakat Pembawaan
Bakat menurut Notoatmodjo (1997) yang mengutip pendapat William B. Micheel (1960) adalah : “kemampuan individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali bergantung pada latihan mengenal hal tersebut”. Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan untuk pengembangan.
f. Intelegensi
Menurut Terman intelegensi adalah : “kemampuan untuk berfikir abstrak” (Sukardi, 1997). Sedangkan Ebbieghous mendefenisikan intelegensi adalah : “kemampuan untuk membuat kombinasi” (Notoatmodjo, 1997). Dari batasan terebut dapat dikatakan bahwa intelegensi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu. Oleh karena itu, kita kenal ada individu yang intelegen, yaitu individu yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak tepat, cepat dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang memiliki intelegensi rendah dalam mengambil keputusan akan bertindak lambat.
 Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-seseorang/

     Ketika seseorang telah memiliki suatu tujuan, maka sebuah usaha dibutuhkan untuk mencapainya. Usaha atau perjuangan merupakan suatu upaya yang dilakukan demi mencapai suatu tujuan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita akan mengikuti ujian, tentu usaha yang kita lakukan ialah mempelajari materi yang akan diujikan.

| HOME |

This entry was posted on Saturday, May 12, 2012 and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

0 comments