Makalah tentang "Kepribadian Bangsa Timur"  

Posted by Frans
Kepribadian Bangsa Timur

Kata Pengantar

   Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan YME karena atas berkatnyalah penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Di dalam makalah ini saya akan membahas mengenai keberadaan manusia sebagai makhluk budaya. Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun pembaca.

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

   Di Bumi ini terdapat beragam suku dan bangsa. Sebuah bangsa tentu memiliki ciri khasnya yang pasti tidak serupa dengan bangsa lain. Hal itu yang menjadi pembeda antar bangsa. Ciri khas tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, dimulai dari aspek cara hidup, norma, adat, budaya, keyakinan, dan lain sebagainya.

   Masyarakat yang ada di bagian timur Bumi atau yang biasa disebut sebagai "Bangsa Timur" tentu memiliki kepribadian yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain yang terletak di belahan Bumi yang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi :
   a. Pengertian kepribadian.
   b. Kepribadian yang ada dan hidup sebagai jati diri bangsa timur.

1.3 Tujuan Makalah

   Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, hasil penulisan makalah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Kepribadian

   Kepribadian dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bersifat sosial baik dalam hal perasaan, pola pikir, bersikap, berkehendak, ataupun dalam berbuat.

   Menurut beberapa ahli seperti Yinger, kepribadian merupakan keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.

   Sedangkan M.A.W Boouwer menyatakan bahwa kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.

   Kepribadian tentu memegang peranan penting dalam hidup manusia. Hali ini terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan sesamanya untuk bertahan hidup.

2.2 Kepribadian yang Ada dan Hidup Sebagai Jati Diri Bangsa Timur

   Bangsa timur tentu terkenal dengan berbagai macam ciri khasnya. Mayoritas dari mereka memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya jika dibandingkan dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis. Selain dari hal itu, bangsa timur juga dikenal sebagai bangsa dengan rakyat yang senang bekerja keras. Penduduknya terkenal sebagai orang yang tidak mudah putus asa, rajin, dan bersungguh-sungguh.

   Dari sisi keyakinan pun, bangsa timur terkenal dengan keragaman ras serta budayanya. Hal ini terjadi karena pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan agama. Dengan adanya keterikatan akan adat dan budaya tersebut, setiap individu dari bangsa timur pasti akan berusaha untuk mencapai potensi maksimalnya.

   Salah satu hal lain yang terkenal sebagai kepribadian dari bangsa timur adalah rasa hormat pada leluhurnya. Bangsa timur dikenal dengan kegigihannya dalam menjunjung tinggi norma kesopanan karena adat yang berlaku di lingkungna bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya. Tidak hanya hal itu, bangsa timur juga sangat bergantung pada keluarganya. Bagi mereka, keluarga sudah menjadi sebuah faktor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir. Beberapa dari semua kepribadian yang ada pada bangsa timur tersebut, telah tumbuh dan berkembang di setiap individu yang ada.

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat ditarik sebuah kesimpulan :

          a. Kepribadian sudah menjadi kodrat bagi manusia untuk membedakannya dengan manusia lain.
          b. Bangsa timur juga memiliki kepribadian yang menjadi ciri khasnya sebagai pembeda dari bangsa-bangsa lain.

3.2 Saran

   Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini kedepannya.
»»  [ Read More..]

Makalah tentang "Pengertian Budaya"  

Posted by Frans
Budaya Sebagai Citra Bangsa


Kata Pengantar



   Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan YME karena atas berkatnyalah penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Di dalam makalah ini saya akan membahas mengenai kebudayaan yang merupakan citra dari sebuah bangsa. Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun pembaca.


BAB I


Pendahuluan

1.1 Latar Belakang



   Suatu budaya merupakan ciri khas dari sebuah bangsa. Budaya terbentuk dari akal budi bangsa itu sendiri. Dengan kata lain budaya lahir dari kebiasaan keseharian atau adat istiadat dari sekelompok masyarakat atau bangsa sehingga menimbulkan suatu pencitraan kuat yang akan menjadi ciri khas dari masyarakat / bangsa tersebut. Budaya juga dapat luruh oleh beberapa faktor seperti desakan dari budaya asing maupun perkembangan zaman.


1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi :
   a. Pengertian budaya.
   b. Faktor-faktor penyebab luruhnya suatu budaya.


1.3 Tujuan Makalah


   Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, hasil penulisan makalah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.


BAB II

Pembahasan


2.1 Pengertian Budaya


Terdapat sebuah pepatah latin kuno yang berbunyi :


          "TEMPUS MUTANTUR, ET NOS MUTAMUR IN ILLID"


yang memiliki arti :


          "Waktu berubah, dan kita (ikut) berubah juga di dalamnya."


   Pepatah tersebut menunjukkan kepada kita bahwa dengan berubahnya zaman, manusia dengan alam pikir dan rasa, karsa, dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, maka budaya pun ikut berubah.


   Menurut Lehman, Himstreet, dan Batty, budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif. Termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan itu sendiri.


   Sedangkan Mofstede berkata bahwa budaya merupakan sebuah pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatakan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah ia lahir di dunia.


   Disamping itu, Bovee dan Thill mengatakan bahwa budaya adalah sistem berbagi atas simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.


   Dari beberapa definisi budaya menurut para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa budaya merupakan suatu kumpulan dari pengalaman hidup, pemrograman kolektif, sistem berbagi, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu dalam suatu masyarakat yang meliputi sistem nilai, norma, simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.


2.2 Faktor-Faktor Penyebab Luruhnya Suatu Budaya.


   Salah satu penyebab luruhnya suatu budaya adalah pengaruh dari budaya asing yang masuk ke suatu daerah. Sebuah contoh yang mudah diambil ialah masalah pergeseran budaya indonesia oleh budaya barat. Banyak sekali terjadi kerusakan-kerusakan budaya di Indonesia. Salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia. Banyak kalangan telah meninggalkan bahkan melupakan adanya bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kedisiplinan dalam berbahasa sudah mulai berkurang seperti pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia sesuai kondisi dan situasi pemakaiannya.


   Faktor lain yang menjadi penyebab luruhnya suatu budaya adalah kurangnya rasa sadar suatu masyarakat terhadap keistimewaan budaya mereka sendiri. Contoh lain mengenai hal ini adalah bagaimana seorang pemuda Indonesia yang lebih memilih gaya berpakaian kebaratan daripada mengenakan batik. Anggapan bahwa budaya mereka adalah kuno dan tidak sesuai dengan arus globalisasi menjadi dasar utama pola pikir seperti itu.


   Seperti yang kita tahu bahwa pulau Bali merupakan salah satu pusat wisata dengan sumbangan devisa yang besar bagi negara Indonesia. Tetapi sesungguhnya seluruh kepulauan di Indonesia dengan kebudayaannya masing-masing juga dapat melakukan hal yang sama. Hal tersebut dapat terjadi jika kesadaran dari masyarakatnya masing-masing dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan mereka sangatlah tinggi. Jika wilayah-wilayah lain di Indonesia memiliki kesadaran tersebut, maka dengan beragam kebudayaan yang ada di tiap wilayah Indonesia tentu dapat menghasilkan devisa negara yang tinggi seperti halnya pulau bali. Nama Indonesia pun akan menjadi makin dikenal oleh para turis.


BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan


Dari pembahasan ini dapat ditarik sebuah kesimpulan :
          a. Budaya merupakan suatu karya hidup yang berhubungan erat dengan perkembangan manusia.
          b. Budaya dapat hilang jika kesadaran para pemiliknya hilang karena pengaruh desakan budaya asing.


3.2 Saran


   Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini kedepannya.
»»  [ Read More..]

Makalah tentang "Manusia Sebagai Makhluk Budaya"  

Posted by Frans
Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Kata Pengantar

   Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan YME karena atas berkatnyalah penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Di dalam makalah ini saya akan membahas mengenai keberadaan manusia sebagai makhluk budaya. Semoga hasil penulisan ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun pembaca.

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

   Manusia sebagai ciptaan yang sempurna tentulah memiliki kehidupan yang sangat rumit. Mereka tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu mereka pasti memiliki hubungan dengan segala sesuatu di dalam ruang lingkup hidupnya, baik itu dengan sang Pencipta, sesama manusia, lingkungan sekitarnya, maupun dengan makhluk hidup lain di alam ini. Semua aspek relasi hidup tersebut haruslah terpenuhi secara merata.

   Tentu saja manusia perlu beradaptasi dengan keadaan lingkungan hidup di sekitarnya karena itu merupakan tahap awal pembelajaran untuk dapat menjadi pribadi yang berkualitas. Dimulai dari pemahaman tentang norma dan nilai yang berlaku sampai kepada ilmu pengetahuan yang luas.

   Sosialisasi antara sesama manusia yang berwawasan akan membentuk suatu kebudayaan. Kebudayaan tersebut akan berkembang dan melekat secara turun temurun. Dengan demikian kebudayaan tersebut akan menjadi suatu bukti perkembangan hidup dari manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terkandung dalam makalah ini meliputi :
   a. Hakekat manusia dan budaya
   b. Hubungan antara manusia dengan kebudayaan

1.3 Tujuan Makalah

   Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada penulis dan juga sebagai pembelajaran bagi penulis. Disamping itu, hasil penulisan makalah ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.

BAB II

Pembahasan

2.1 Hakekat manusia dan budaya

a. Pengertian Manusia

   Menurut Nicolaus D. dan A. Sudiarja, manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani ada dalam satu barang.

   Manusia merupakan salah satu dari makhluk hidup yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup sekitarnya, baik secara vertikal (genetika, tradisi) maupun horizontal (geografik, fisik, dan sosial). Setiap manusia memiliki kepekaan untuk membedakan sesuatu dan juga keinginan untuk terus hidup. Dengan adanya keinginan tersebut, manusia tentu memiliki banyak kebutuhan untuk bertahan hidup. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didapatkan dari lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia.

b. Pengertian Budaya

Terdapat sebuah pepatah latin kuno yang berbunyi :

          "TEMPUS MUTANTUR, ET NOS MUTAMUR IN ILLID"

yang memiliki arti :

          "Waktu berubah, dan kita (ikut) berubah juga di dalamnya."

   Pepatah tersebut menunjukkan kepada kita bahwa dengan berubahnya zaman, manusia dengan alam pikir dan rasa, karsa, dan cipta, kebutuhan dan tantangan yang mengalami perubahan, maka budaya pun ikut berubah.

   Menurut Lehman, Himstreet, dan Batty, budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif. Termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan itu sendiri.

   Sedangkan Mofstede berkata bahwa budaya merupakan sebuah pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatakan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah ia lahir di dunia.

   Disamping itu, Bovee dan Thill mengatakan bahwa budaya adalah sistem berbagi atas simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.

   Dari beberapa definisi budaya menurut para ahli tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa budaya merupakan suatu kumpulan dari pengalaman hidup, pemrograman kolektif, sistem berbagi, dan tipikal karakteristik perilaku setiap individu dalam suatu masyarakat yang meliputi sistem nilai, norma, simbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing.

2.2 Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan

   Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budidaya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya adalah sesuatu yang baik, benar, dan adil. Maka dari itu, hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran, dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar sebagai manusia berbudaya.

   Setiap manusia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini terjadi karena mereka memiliki perbedaan komunitas sesuai dengan letak hidupnya. Oleh karena itu, kita dapat melihat keanekaragaman kebudayaan di berbagai belahan dunia. Perbedaan ini berasal dari faktor alam, lingkungan, dan manusia itu sendiri. Kebudayaan itu juga dapat berkembang sesuai dengan pola hidup manusia, baik dari interaksi antar manusia maupun efek dari perubahan kebutuhan hidup manusia.

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat ditarik sebuah kesimpulan :

          a. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal budi dan berbudaya.
          b. Budaya merupakan suatu karya hidup yang berhubungan erat dengan perkembangan manusia.

3.2 Saran

   Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya, penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini kedepannya.
»»  [ Read More..]